Rengasdengklok, Saksi Bisu Sejarah Detik-detik Proklamasi

Featured Posts

Rengasdengklok, Saksi Bisu Sejarah Detik-detik Proklamasi


                             Bung Karno’

                       KEMERDEKAAN!


Setelah terbelenggu dalam perbudakan dan penjajahan selama 3,5 abad Indonesia telah meraih apa yang mereka cita-citakan setelah terbelenggu dalam perbudakan dan penjajahan selama 3,5 abad, KEMERDEKAAN  tidaklah mudah meraihnya. Dibutuhkan perjuangan, Penorbanan Jiwa, keringat, tangisan, darah dan air mata untuk bisa meraih kebebasan tersebut. Kemerdekaan yang maknanya kian pudar beberapa tahun terakhir ini, tapi Anak –Anak sekolah ahir ahir ini banyak sering berkunjung ke  Rumah Sejarah Djiaw Kie Song untuk memahami seluk beluk sejarah.
  

Di rumah yang menjadi saksi bisu saat para pemuda "mengamankan" Bung Karno dan Bung Hatta dari pengaruh Jepang.Terlihat ekpresi  siswa siswi seperti  merasakan kembali  jiwa patriotisme mengetahui makna dari peristiwa rengas dengklok adalah  sebagai  kaum muda diajar kan untuk terus menjadi penerus bangsa yang cerdas dan bersemangat.
Seperti  di ceritakan, mempunyai  makna sangat penting bagi Indonesia. Golongan pemuda menginginkan Ir. Soekarno dan Moh. Hatta serta golongan tua tidak terpengaruh oleh Jepang dan segera memproklamasikan Kemerdekaan. Sedangkan golongan tua menghendaki proklamasi kemerdekaan Indonesia dilaksanana dengan mengadakan sidang PPKI terlebih dahulu.
Penyebab utama munculnya peristiwa rengasdengklok adalah adanya perbedaan sikap antara golongan tua dan golongan pemuda.

 


a. Golongan Pemuda menghendaki agar kemerdekaan Indonesia diproklamasikan di luar PPKI. Dengan pertimbangan, jika Proklamasi kemerdekaan dilakukan dengan mengadakan sidang PPKI, maka kemerdekaan Indonesia dianggap ciptaan dari bangsa Jepang dan pasti akan dihancurkan oleh pasukan Sekutu yang tidak lama lagi akan tiba di Indonesia.

b. Golongan Tua menghendaki agar Proklamasi Kemerdekaan dilaksanakan dengan mengadakan sidang PPKI terlebih dahulu dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 1945. Dengan pertimbangan mengingat kenyataan Jepang masih berkuasa serta lembaga/bagian-bagian dari Indonesia belum dibentuk (misalnya presiden wakil presiden, gubernur, kementrian, keamanan, dan lain-lain)

Latar Belakang dan Sejarah Peristiwa Rengasdengklok.

Karena adanya perbedaan pendapat Pada waktu itu Soekarno dan Moh. Hatta, tokoh-tokoh menginginkan agar proklamasi didiskusikan dulu dengan PPKI, sementara golongan pemuda menginginkan agar proklamasi dilakukan secepatnya tanpa melalui PPKI yang dianggap sebagai badan buatan Jepang.
Selain itu, hal tersebut dilakukan agar Soekarno dan Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang. Para golongan pemuda khawatir apabila kemerdekaan yang sebenarnya merupakan hasil dari perjuangan bangsa Indonesia, menjadi seolah-olah merupakan pemberian dari Jepang.
Sebelumnya golongan pemuda telah mengadakan suatu perundingan di salah satu lembaga bakteriologi di Pegangsaan Timur Jakarta, pada tanggal 15 Agustus.
Dalam pertemuan ini diputuskan agar pelaksanaan kemerdekaan dilepaskan segala ikatan dan hubungan dengan janji kemerdekaan dari Jepang.
Hasil keputusan disampaikan kepada Ir. Soekarno pada malam harinya tetapi ditolak oleh Soekarno karena merasa bertanggung jawab sebagai ketua PPKI.

BACA JUGA:

Kronologi Peristiwa Rengasdengklok

Ir. Soekarno dan Mr. Moh. Hatta diculik sehari penuh di Rengasdengklok. Ini demi kebaikan mereka agar tidak terpengaruh Jepang dan cepat-cepat memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Peristiwa Rengasdengklok ini Ir. Soekarno dan Moh. Hatta memiliki wibawa yang besar dan karena itu golongan muda enggan mendekati mereka.
Berdasarkan pernyataan Soekarno kepada Shudanco Sanggih bahwa Ir. Soekarno bersedia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia setelah kembali ke Jakarta.
Esok siangnya, Shudanco Sanggih kembali ke Jakarta dan menyampaikan berita kepada kawan-kawan dan golongan muda bahwa Ir. Soekarno akan bersiap memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Sementara itu di Jakarta sedang terjadi perundingan antara Perwakilan Golongan Tua (Achmad Subarjo) dengan Perwakilan Golongan Muda (Wikana).
Mereka sepakat bahwa akan melaksanakan proklamasi di Jakarta, dan Laksamana Tadachi Maeda mengizinkan rumah kediamanya sebagai tempat perundingan dan menjamin keselamatan mereka.

Akhir Peristiwa Rengasdengklok 

Akhirnya Ahmad Subardjo, Sudiro, dan Yusuf Kunto segera menuju Rengasdengklok. Rombongan tersebut tiba di Rengasdengklok  pukul 17.30 WIB.
Peranan Ahmad Subardjo sangat penting dalam peristiwa kembalinya Soekarno Hatta ke Jakarta, sebab mampu meyakinkan para pemuda bahwa proklamasi kemerdekaan akan  dilaksanakan keesokan harinya paling lambat pukul 12.00 WIB.
Nyawanya sebagai jaminan. Akhirnya Subeno sebagai komandan kompi Peta setempat bersedia melepaskan Soekarno Hatta ke Jakarta.
Terima kasih teman-teman sudah membaca tentang Latar Belakang dan Sejarah Peristiwa Rengasdengklok. Semoga bermanfaat. Jangan lupa untuk selalu kunjungi(Java-News).

   

 


loading...

Post a Comment

0 Comments